Pengolahan Pupuk Organik dan Biogas Kotoran Sapi di Desa Sambongrejo Kecamatan Gondang Bojonegoro
Abstract View: 205, PDF Download: 217DOI:
https://doi.org/10.32665/jarcoms.v2i1.1396Keywords:
Srikandi, Pupuk Organik, Biogas, Organik FertilizerAbstract
Pandemi Covid-19 yang menimpa dunia termasuk Indonesia dan tak terkecuali Desa Sambongrejo Kecamatan Gondang Kabupaten Bojonegoro menjadikan masyarakatnya berinovasi dan berfikir seperti yang dilakukan Kelompok Tani Wanita (KTW) Srikandi untuk menciptakan sebuah inovasi olahan dari limbah yaitu pengelolahan pupuk organik dan biogas dari kotoran hewan (sapi). Demikian juga permasalahan yang dihadapi para petani mengalami kesulitan membeli pupuk dikarenakan harga yang tinggi dan langka. Jadi langkah yang dilakukan untuk mengurangi permasalahan yang ada para petani di Desa Sambongrejo Kecamatan Gondang yakni membuat pupuk organik. Dengan adanya pupuk organik sangat membantu kesuburan tanah, tanaman dan bahkan meringankan para petani serta membantu perekonomian. Kelompok Tani Wanita Srikandi ini merupakan sebuah komunitas perkumpulan kelompok tani yang mempunyai semangat tinggi untuk mengembangkan potensi yang dimiliki dan juga untuk memberdayakan sumber daya yang tersedia di daerah tersebut. Sehingga dengan demikian upaya tersebut diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan dan juga mengentaskan kemiskinan dapat memajukan Desa Sambongrejo itu sendiri. Pemberdayaan kotoran ternak sapi menjadi pupuk organik dan biogas ini merupakan inovasi baru dari para srikandi dengan harapan dapat memanfaatkan limbah pertanian dan peternakan yang jumlahnya sangat melimpah dan dapat digunakan sebagai bahan bakar alternatif serta media tanam budidaya tanaman hias bahkan sebagai pupuk lahan pertanian mereka. Kotoran sapi yang diolah menjadi energi alternatif biogas merupakan cara yang menguntungkan dan ramah lingkungan karena dengan pengelolaan tersebut dapat memanfaatkan alam tanpa merusaknya. Kegiatan pemberdayaan Kelompok Tani Wanita di Desa Gondang dilakukan dengan menggunakan metode ABCD (Asset Based Community Development). Yang mana dalam metode ini berupaya untuk mengembangkan suatu asset atau potensi yang telah ada atau yang telah dimiliki oleh suatu daerah.
References
Ai Dariah, Sutono, S., & Nurida, N. L. (2015). Pembenah Tanah untuk Meningkatkan Produktivitas Lahan Pertanian. Jurnal Sumberdaya Lahan Vol. 9 No. 2, Desember 2015; 67-84 Dibuka, 9 No.2(Desember 2015), 67–84.
Amalia, I. R., Putri, F. A., Musapana, S., Wahyuningrum, D., & Cucianingsih, C. (2019). Sikap Ramah Lingkungan Siswa Smp Negeri 8 Semarang Melalui Pelatihan Hidroponik. Florea : Jurnal Biologi Dan Pembelajarannya, 6(2), 63. https://doi.org/10.25273/florea.v6i2.5484
Dureau, C. (2013). Australian Community Development and Civil Society Strengthening Scheme (ACCESS) Tahap II. 216.
Hartatik, W., Husnain, H., & Widowati, L. R. (2015). Peranan pupuk organik dalam peningkatan produktivitas tanah dan tanaman. Jurnal Sumberdaya Lahan, 107–120.
Kelompok Srikandi. (n.d.). pupuk organik dan biogas dari kotoran hewan Sapi.
Kemala, N. , Supriadi, S., & Sabrina, T. (2017). Pemetaan C-Organik Di Lahan Sawah Daerah Irigasi Pantoan Kecamatan Siantar Kabupaten Simalungun. Jurnal Agroekoteknologi, 5(3), 729–739.
Lingga, P. (1991). Jenis dan Kandungan Hara pada Beberapa kotoran ternak.
Roidah, I. S. (2013). Manfaat Penggunaan Pupuk Organik Untuk Kesuburan Tanah. 1(1).
Simanungkalit, R. D. M., Suriadikarta, D. A., Saraswati, R., Setyorini, D., & Hartatik, W. (2006). Pupuk Organik Dan Pupuk Hayati Organik Fertilizer and Biofertilizer. In Balai Besar Litbang Sumberdaya Lahan Pertanian.
Tim Penyusun KKN ABCD UNUGIRI Bojonegoro. (2021). Buku Pedoman Pelaksanaan KKNUniversitas nahdlatul Ulama Sunan Giri Bojonegoro.
Yurnaldi. (2006). Revolusi Pertanian Hijau di Sumbar. Kompas.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2023 Journal of Research Applications in Community Service
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
Penulis yang menerbitkan dengan jurnal ini menyetujui persyaratan berikut:
- Penulis memiliki hak cipta dan memberikan jurnal hak publikasi pertama dengan karya yang dilisensikan secara bersamaan di bawah Lisensi Atribusi Creative Commons yang memungkinkan orang lain untuk berbagi karya dengan pengakuan kepenulisan karya dan publikasi awal dalam jurnal ini.
- Penulis dapat membuat pengaturan kontrak tambahan yang terpisah untuk distribusi non-eksklusif dari versi jurnal yang diterbitkan dari karya tersebut (misalnya, mempostingnya ke repositori institusional atau menerbitkannya dalam sebuah buku), dengan pengakuan publikasi awalnya di jurnal ini.
- Penulis diizinkan dan didorong untuk memposting karya mereka secara online (misalnya, di repositori institusional atau di situs web mereka) sebelum dan selama proses pengiriman, karena dapat menghasilkan pertukaran yang produktif, serta kutipan lebih awal dan lebih besar dari karya yang diterbitkan